VisiJobs

Berita-Berita Dunia Kerja

ad

Review MoU Tenaga Kerja Indonesia Untuk Malaysia

Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mereview kembali MoU tenaga kerja yang telah disetujui kedua pihak pada 2006. Kesepakatan tersebut tercapai setelah pertemuan bilateral antar Menakertrans Erman Suparno dengan Menteri Sumber Daya Manusia Subramaniam di Putra Jaya.

"Hari saya menindaklanjuti, mendapat suatu persetujuan perlu adanya review MoU tenaga kerja informal yang dulu ditandatangani tahun 2006," ujar Erman dalam jumpa pers yang didampingi dengan Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar di gedung KBRI Kuala Lumpur.

Erman mengatakan, perlunya review MoU tersebut terkait dengan adanya sejumlah UU baru yang berlaku di Indonesia, seperti UU Otonomi Daerah, UU Human Trafficking, dan UU Pemerintahan. Menurutnya, beberapa undang-undang tersebut menjadi dasar penting dilakukannya review MoU.

Dia juga menjelaskan sejumlah poin dalam peninjauan kembali MoU tenaga kerja, di antaranya mengenai paspor pekerja informal (pembantu rumah tangga) yang selama ini dipegang oleh majikan. Hal tersebut, menurut dia, seringkali menyebabkan para pekerja informal tersebut menjadi ilegal karena tanpa dokumen meski masuk ke Malaysia secara ilegal.

"Usulan pemerintah Indonesia, yaitu mengenai paspor yang selama ini kebijakan pemerintah Malaysia dipegang oleh majikan. Di satu sisi, karena Indonesia telah meratifikasi ILO, maka paspor itu adalah bagian dari identitas yang tidak dapat dipisahkan dari pemegang paspor yaitu tenaga kerja," ujarnya.

Hal lain yang dibicarakan, lanjut dia, perlindungan mengenai hak-hak tenaga kerja juga menjadi bagian dari pembicaraan antara kedua negara. Hak-hak yang dilindungi mencakup hak libur, hak kenaikan gaji, hak perlindungan asasi, hak untuk menunaikan ibadah, dan hak politik.

"Ini semua akan dibahas dalam Joint Working Group yang akan digelar pada 15 Juli mendatang di Kuala Lumpur," cetusnya.

(prs/PRS/dtc)
(foto : ant)

Technopark Jadi Harapan Baru di Dunia Kerja

"Berdasarkan data yang didapatkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan pada bulan Februari 2008, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat mencapai sekitar sembilan juta orang," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Padahal berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya, dia mengatakan, masih banyak lowongan kerja yang belum terisi di setiap pameran bursa kerja yang diadakan di Indonesia.

"Setiap tahun hanya ada 30 persen lowongan kerja yang dapat terisi melalui pameran bursa kerja. Dari 70 persen yang belum terisi karena pelamar masih di bawah standar yang diinginkan perusahaan-perusahaan," katanya.

Dia mengatakan, perlu ada upaya yang lebih intensif dalam menyiapkan calon tenaga kerja agar permasalahan pengangguran di negara ini segera teratasi.

"Hal yang menjadi kekurangan dari tenaga kerja kita, antara lain penguasaan bahasa Inggris, teknologi informasi dan komputer," katanya.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pendidikan keterampilan bagi calon tenaga kerja harus berjalan seiring dengan kebutuhan dunia kerja terhadap tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.

Dalam kesempatan tersebut presiden meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Technopark Ganesha Sukowati, yang diklaim dapat mengentaskankan pengangguran dan mencetak tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.

Muncul pertanyaan, apa yang menjadi keunggulan BLK Technopark dibanding BLK-BLK pada umumnya yang selama ini juga berupaya dalam mengentaskan pengangguran?

Bupati Sragen, Untung Wiyono mengatakan, penguasaan bahasa Inggris, teknologi informasi dan komputer yang menjadi kekurangan pada tenaga kerja Indonesia termasuk sebagai hal utama yang dilatih di BLK Technopark.

"Selain itu, bentuk pelayanan dengan nama `Kios Three in One` yang menggabungkan pelayanan program pelatihan tenaga kerja, sertifikasi keahlian dan penempatan dalam lowongan kerja merupakan hal yang membedakan dengan BLK lainnya," katanya.

Dia mengatakan, tidak hanya masyarakat Kabupaten Sragen dan Jawa Tengah saja yang dapat mengakses fasilitas BLK Technopark ini, tetapi juga oleh semua pencari kerja di Indonesia.

Beberapa pendapat masyarakat menunjukkan apresiasi yang positif mengenai adanya BLK Technopark yang ada di Kabupaten Sragen ini.

Seorang pencari kerja yang merupakan lulusan Fakultas Hukum UNS Solo, Gunawan Muhammad mengatakan, program pelatihan dan sertifikasi yang ada di BLK Technoprk ini membantu saya yang memiliki minat kerja di bidang otomotif.

"Saat ini yang saya miliki hanya gelar sarjana hukum, sedangkan saya sekarang berminat di bidang otomotif karena lapangan kerja di bidang hukum menurut saya semakin sempit dengan semakin tingginya persaingan. Saya membutuhkan sertifikasi kemampuan lain yang saya miliki, yaitu di bidang otomotif," katanya.

Menurutnya, dengan sertifikasi yang dia dapatkan melalui BLK Technopark ini berarti dia dimudahkan untuk mencari kerja di bidang otomotif yang diminatinya sekarang ini.

"Selain itu, informasi lowongan dan penempatan kerja juga semakin memudahkan saya untuk mencari pekerjaan," kata Gunawan yang sudah satu bulan menganggur ini.

Sementara itu, seorang lulusan sekolah menengah kejuruan, Supardi mengatakan, dengan pelayanan satu atap ini dinilai efisien dalam menjadi jembatan bagi pencari tenaga kerja.

"Melalui pelayanan tersebut, saya mendapat info dari banyak perusahaan di seluruh Indonesia, baik perusahaan lokal dan multinasional," katanya.

Menurutnya, program pelatihan yang ada semakin memantapkan dirinya untuk dapat bekerja di perusahaan yang menerimanya.

Berdasarkan penjelasan dari Menakertrans, Erman Suparno, jenis kejuruan yang menjadi pelatihan unggulan BLK Technopark Sragen, antara lain teknologi pengelasan, otomotif, listrik industri, elektroika industri, garmen, teknologi informasi, teknologi mekanik, teknologi fabrikasi dan industri agro.

"Konsep dasar pembangunan BLK Technopark ini adalah mengembangkan kawasan terpadu yang mengintegrasikan kegiatan pelatihan kerja, penerapan teknologi mutakhir dan memacu kegiatan perekonomian masyarakat," kata Erman.

BLK Technopark yang ada di Kabupaten Sragen, lanjutnya, merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi model percontohan dalam pengembangan tenaga kerja yang berkompeten dan produktif dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Setelah pembangunan BLK Technopark di daerah ini, dia mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan BLK dengan konsep yang sama di Sumatra Utara, Gorontalo dan Pekalongan, Jawa Tengah.

"Dalam jangka waktu ke dapan juga, pembangunan BLK Technopark seperti yang ada di Sragen akan ada di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

Upaya tersebut dilakukan agar tercipta tenaga kerja yang berwawasan teknologi terapan dan ekonomi kreatif sehingga kondisi yang tercipta tidak hanya mereka mendapatkan lapangan kerja dari lowongan yang ada tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja.

"Pada akhirnya angka pengangguran di Indonesia semakin berkurang dan harapan untuk mencapai pengangguran nol persen bukan sesuatu yang mustahil lagi," katanya.

(prs/PRS/ant)
(foto : ant)

APINDO Menegaskan UU Tenaga Kerja Perlu Direvisi

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi kembali menegaskan UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan perlu diperbaiki karena terjadi tumpang tindih (overlapping) dengan UU yang lain, seperti UU Pensiun dan UU tentang Jamsostek. 

"Para pengusaha merasa keberatan dengan aturan pembayaran pesangon, sehingga banyak pengusaha yang memberlakukan sistem kerja lepas (outsourching)," katanya di Jakarta. 

Padahal, praktik "outsourcing" sebenarnya tidak disukai pengusaha karena langkah dinilai menciptakan iklim investasi yang kurang sehat. 

Ia menyebutkan, dalam UU tenaga kerja tersebut, para pengusaha harus membayar uang pesangon kepada ribuan buruh dengan besaran 32x gaji per bulan. 

"Walaupun harus menjual aset perusahaannya, para pengusaha pun tak akan sanggup untuk menutupi kekurangannya," katanya. 

Menurut dia, upaya-upaya untuk memperbaiki sistem kerja itu terus dilakukan antara Apindo dengan serikat pekerja (bipartit), sehingga nantinya ada jalan keluar yang terbaik bagi keduanya. 

Pembicaraan di tingkat bipartit jauh lebih efektif untuk menyelesaikan masalah dibandingkan jika sejak awal melibatkan pemerintah. 

Menurut dia, sebenarnya keberadaan sistem kerja kontrak dibutuhkan karena tidak semua perusahaan memiliki divisi yang khusus membidangi bagian terkecil perusahaan. 

"Kalau bukan pekerjaan inti perusahaan, seperti petugas kebersihan atau keamanan, bisa dilakukan "outsourcing"," katanya. 

Sistem kerja kontrak, jelas Sofyan, tidak dapat dihapuskan, namun dapat diubah, diatur dan diperketat seperti aturan tentang pesangon dan upah minimum. 

Untuk itu, katanya yang perlu dibenahi adalah sistem perundang-undangan mengenai tenaga kerja, mulai dari upah minimum regional hingga jangka waktu pekerja. 

Sebelumnya, calon Presiden M Jusuf Kalla mengatakan untuk segera merevisi Undang-Undang Ketenagakerjaan khususnya soal uang pesangon dan tenaga kontrak. 

"Kita harus segera duduk bersama untuk segera revisi UU ketenagakerjaan khususnya agar tidak menyusahkan semuanya," katanya beberapa waktu lalu. 

Menurut Kalla, untuk menyelesaikan persoalan investasi masalahnya bukan di UU investasi namun justru di UU Ketenagakerjaan. 

"UU Ketenagakerjaan ini tidak disukai pengusaha dan juga tak disetujui pula oleh tenaga kerja," kata Kalla. 

Menurut Kalla, persoalan utama para pengusaha tidak sepakat dengan uang pesangon. Sementara bagi para pekerja, tambah Kalla, tidak setuju dengan adanya tenaga kontrak. 

"Karenanya, hal ini harus kita selesaikan dengan cara bipartit (pengusaha dan pekerja) dulu, baru kemudian kita bertemu dalam tripartit (Pengusaha, Pekerja dan pemerintah)," kata Kalla. 

Dengan memperbaiki UU ketenagakerjaan, tambah Kalla, maka akan bisa didorong berkembang dan tumbuhnya pengusaha-pengusaha nasional. 

(prs/PRS/ant)

500 Lowongan Tenaga Penyuluh di Sulut

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih kekurangan tenaga penyuluh, dan saat ini Sulut membutuhkan sekitar 500 tenaga penyuluh. 

Hal itu dijelaskan oleh Ir Rene Hosang selaku Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Provinsi Sulut kepada sejumlah wartawan, di Manado. 

Diakuinya, saat ini masih membutuhkan tenaga penyuluh untuk ditempatkan di seluruh desa yang ada di kabupaten se Sulut. Saat ini, tenaga penyuluh yang ada di Sulut sebanyak 1028 orang, padahal dibandingkan dengan jumlah desa yang ada di kabupaten di Sulut sebanyak 1545, sehingga masih membutuhkan sekitar 500-an tenaga penyuluh. 

"Kita masih membutuhkan tenaga penyuluh sekitar 500 orang tenaga yang akan ditempatkan di seluruh pedesaan yang ada di desa kabupaten di Sulut," jelas Hosang. 

Lanjut Hosang, meski kekurangan tenaga penyuluh, bukan berarti kinerja Bakorlu terganggu, justru pihaknya mengoptimalkan seluruh tenaga penyuluh. "Kami tetap mengoptimalkan seluruh tenaga penyuluh agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dimana setiap desa ditempatkan, satu orang," tandas Hosang. 

Meski kekurangan tenaga penyuluh, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Bakorlu tetap berjalan dengan baik. Apalagi dengan virus flu babi yang berhembus kabar sudah masuk ke Indonesia, dan sudah ada korban dari warga negara asing (WNA), tentunya perlu diwaspadai. 

Tenaga penyuluh yang ditempatkan di desa tersebut terus melakukan pemantauan dan pengawasan kepada hewan ternak tersebut. "Tenaga penyuluh kami terus memantau terhadap ternak milik masyarakat, dan terus memberikan sosialisasi tentang ternak yang sudah terjangkit virus yang berbahaya bagi manusia tersebut," pungkasnya seraya menambahkan hingga saat ini Manado masih aman terhadap virus flu babi. 

(prs/PRS/ant)

(foto : ant)

Kepedulian IBL Melatih Anak Muda Menjadi Pekerja Terlatih & Pengusaha

Ketenagakerjaan dan penciptaan lapangan kerja masih menjadi tema bagi semua bangsa dan terutama bagi bangsa Indonesia permasalahan ini sudah menjadi PR yang perlu diatasi bersama.

Dalam kesempatan diskusi interaktif “Youth Employment and Entrepreneurship Initiative (YEEI) – How to Move Forward, Indonesia Business Links mengajak kepada setiap para peserta yang sebagian besar adalah pelaku bisnis dan CEO perusahaan-perusahaan, untuk peduli terhadap nasib anak muda yang tidak punya kesempatan untuk menggapai cita-citanya demikian yang dipaparkan Direktur Eksekutif IBL, Yanti Koestoer.


Dalam kesempatan tersebut Yanti Koestoer dengan menarik membawakan interaktif dan  menanyakan sebuah pertanyaan sederhana kepada peserta bahwa sebenarnya apa perbedaan antara cita-cita seorang CEO dengan cita-cita seorang anak muda yang tidak mampu ?? salah satu CEO Perusahaan Rajawali Grup mengatakan cita-citanya waktu muda sederhana saja yaitu bisa menikah, hidup bahagia dan berkecukupan katanya sambil berkelakar. Sedangkan seorang anak muda yang mewakili salah satu yayasan mengatakan punya cita-cita untuk hidup lebih baik lagi. Jadi sebenarnya setiap kita punya kesempatan yang sama untuk memperoleh hidup yang baik dan tak ada perbedaan antara anak muda CEO dengan anak muda yang kurang mampu tutur Yanti. Dalam hal ini Yanti mengarapkan melalui diskusi tersebut ada dampak kepedulian untuk anak-anak muda dalam mendapatkan pekerjaan maupun menyiapkan mereka menjadi seorang wirausaha (entrepreneur).

Sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini IBL , Youth Foundation, dan USAID telah berhasil memberikan manfaat kepada 12.000 pemuda, bahkan hasil bantuan dana maupun pelatihan yang diberikan telah mampu membawa 1100 orang yang didik dalam pelatihan tenaga kerja, 80% -nya telah berhasil membantu mereka menjadi tenaga kerja terlatih yang diterima diberbagai perusahaan. sedangkan dari jumlah 600 anak muda yang di didik menjadi wirausaha  90% -nya telah mampu mendirikan usahanya sendiri-sendiri.


Berdasarkan dari keterangan Bpk Muchlis M Ali  salah satu staff program advisor YEEI mengungkapkan bahwa mereka sebelum mereka (para anak muda) masuk mendaftar menjadi orang-orang yang dilatih dalam pelatihan-pelatihan yang ada dan pemberian bantuan dana untuk tolls-tolls pelatihan kegiatan maka mereka harus memberikan proposal kegiatan yang diajukan terlebih dahulu dan juga harus mempunyai kelompok mitra pengawasan yang akan mengawasi kegiatan mereka berlangsung. Muchlis pun memaparkan bahwa selama ini contoh yang paling berhasil adalah di daerah karawang, dimana telah dihasilkan beberapa anak-anak muda yang mampu menjadi karyawan perusahaan-perusahaan outomotive dan juga beberapa yang menjadi pengusaha sendiri dengan membuka bengkel motor sendiri.

Untuk kegiatan tersebut biasanya IBL & YEEI memberikan bantuan sebesar dana 5-7 juta rupiah perorang, bantuan tersebut bagi IBL & YEEI diberikan secara cuma-cuma kepada anak didik mereka sehingga mereka benar-benar bisa menjadi seorang wirausaha yang mandiri dan berhasil. IBL & YEEI merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang nirlaba yang ingin menjadi lembaga katalis untuk memfasilitasi dan menjembatani anak-anak muda tersebut meraih cita-cita mereka dan berhasil serta menggugah kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar untuk aktif membangun anak muda bangsa Indonesia.

(prs/PRS/VJ)

(foto : Prasetio/VJ)

Info Lowongan Kerja

Lowongan Kerja Visijobs

Visijobs memberikan informasi lowongan pekerjaan, berita-berita ketenagakerjaan, lowongan perusahaan,lowongan baru, lowongan kerja, lowongan kerja di jakarta & lowongan kerja di daerah, sesuai dengan kebutuhan anda, sebagai jembatan kesuksesan anda.

Social Networking

Berita Ekonomi

Labels

2009 abu dhabi ahli anggaran area kerja AS bali bandung bangsa indonesia Bank bank Indonesia Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja batik bawaslu bekerja berita budaya Calon Pemimpin celana china daftar dubes terbaru dalam negeri danamon daster demokrat denpasar depertemen Depok direktur jendral DPR dpr-ri DPRD DKI Jkarta Dr. Michael Bell dubai dunia maya employment entrepreneurship erman suparno gaji rendah Gubernur Jawa Timur H1N1 hak libur hak menunaikan ibadah ibl ict ILO indonesia business links Info info lowongan kerja informasi pekerja informasi tki inggrid kansil institut teknologi bandung internasional investor istana negara itb Jakarta jakarta pusat jaminan sosial tenaga kerja jamsostek jasa konstruksi jateng jatim jobs kalbar Kampus Kampus visijobs KarirVisijobs karyawan keamanan kebon sirih kemeja kementrian dalam negeri kenaikan gaji Kepala Daerah kerjasama Ketua DPR keuangan komisi VIII Komisioner Komnas HAM Komnas HAM komunias konstruksi kontraktor kpu Kupang lapangan kerja lowongan lowongan kerja lowongan kerja bank indonesia LSM luar negeri Mahasiswa majikan malang Malaysia manager marketing Marzuki Alie masyarakat Media Massa membangun anak muda menado menakertrans mendikbud Mobil Digdaya MOU tenaga kerja nasional negeri News NTT Nusa Tenggara Timur oktober pabrik pajak Papua partai demokrat pasar paspor pasport pedagang pegawai pegawai negeri sipil pejabat pekalongan pekerja pekerja penerbangan Pekerja Penerbangan Bisa Sebarkan H1N1 pelamar pelatihan kegiatan pemerintah pendaftar pengalaman kerja pengusaha pengusaha batik penyuluh pertambangan pertambangan dan energi pertanian peternakan Ph.D di Kupang PHK pns politik Presiden SBY Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Prijanto Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu MSi provinxi proyek PT Jamsostek PT Jasa Raharja PT Telkom public relation rekrut resort rumput laut saputangan SBY sdm Sektor pertanian senayan Soekarwo solo Sulawesi Utara Sulut sumb surabaya swasta tas teknologi terapan Telekomunikasi indonesia telkom tenaga kerja indonesia tenaga penyuluh TKI TOEFL ujian nasional ukm UMKM Undana undang undang Universitas Nusa Cendana Universitas Sam Ratulangi usaha usaha kecel menengah uu vice president Visijobs visijobs.com visijobs.com info kerja VisijobsKampus VisijobsKampusInfo VisijobsKUnpad VisijobsNews VisijobsTips wagub Wakil Gubernur wakil wagub. jobs walikota sukabumi Wapres Boediono warung sembako wisatawan yogyakarta Yunani

Blog Archive