PT.Timah (Persero) Tbk, Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada 2011 menyediakan modal pinjaman bergulir bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp13 miliar dan tidak menutup kemungkinan ditambah bila peminatnya banyak.
"Dana yang disediakan tahun ini lebih besar dibandingkan 2010 yang jumlahnya Rp11 miliar, dalam upaya meningkatkan kapasitas usaha UMKM yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten," ujar Kepala Bidang Kemitraan CRS, PT. Timah (Persero) Tbk, Khaidir Abdullah, saat memberi sosialisasi CRS bagi pelaku UMKM di Sungailiat.
Menurut dia, besaran pinjaman tidak ditentukan, namun disesuaikan dengan besar kecilnya usaha sesuai proposal yang diusulkan.Kalau usahanya besar tentu jumlah penerimaan pinjaman juga besar.
Ia mengatakan, bunga pinjaman ditentukan sebesar enam persen per tahun dengan masa pinjaman selama 34 bulan dan tenggang waktu dua bulan. "Bunga yang kami tetapkan tentu sangat kecil dibandingkan bunga pinjaman dari pihak bank atau pihak ketiga lainnya," jelasnya.
Khaidir mengatakan, syarat mendapatkan pinjaman modal usaha yaitu mengisi formulir atau membuat proposal yang ditujukan ke PT. Timah bagian CSR, memiliki usaha sendiri minimal berjalan satu tahun, memiliki kekayaan paling banyak Rp200 juta.
"Selain itu pula calon peminjam harus memenuhi syarat dengan kepemilikan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1 miliar," jelasnya.
selengkapnya.....
Filipina memiliki kurang dari setengah pekerja ahli ilmiah dan teknologi yang dibutuhkan sedangkan semakin banyak dari mereka yang mencari pekerjaan di luar negerinya, kata pejabat Kementerian Ilmu Pengetahuan Filipina. Berdasarkan standar UNESCO, Filipina seharusnya memiliki 386 pekerja ilmu pengetahuan dan teknologi per satu juta penduduk namun kenyataannya sekarang hanya mencapai angka 165 orang , kata Leticia Catris, kepala Institut Pendidikan Ilmu Pengetahuan dari Kementerian Ilmu Pengetahuan.
Satu survei yang dilakukan institut itu menemukan peningkatan angka pekerja ilmiah dan teknologi mencari kerja keluar negeri setiap tahunnya, kata Catris.
"Alasan meninggalkan negara karena mereka dapat menghasilkan gaji lebih banyak di luar negeri dibanding di dalam negeri. Ini merupakan fakta yang memilukan tetapi masyarakat menyadari mereka harus bekerja untuk keluarganya," kata Catris kepada AFP.
Survei menemukan bahwa 24.502 pekerja ilmiah dan teknologi pergi ke luar negeri pada 2009, angka yang terus meningkat sejak 9.877 orang meninggalkan negeri pada 1998.
baca selengkapnya......
Di tengah desakan para demonstran untuk mengundurkan diri, Presiden Mesir Hosni Mubarak mencoba mengambil hati rakyatnya. Pemerintahan Mubarak mengumumkan untuk menaikkan gaji para pegawai sektor publik (pegawai negeri).
Pemerintahan Mubarak mengumumkan kenaikan gaji sebesar 15 persen serta peningkatan tunjangan pensiun bagi para pegawai negeri. Hal itu diputuskan dalam rapat kabinet pada Senin, 7 Februari sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Demikian seperti diberitakan kantor berita resmi Mesir, Mena .
Menurut Mena, kabinet menyetujui rencana untuk menaikkan gaji pegawai negeri mulai April mendatang. Pemerintah juga akan mengalokasikan dana sebesar 6,5 miliar pound Mesir untuk kenaikan pensiun. "Kenaikan itu berlaku efektif mulai April nanti bagi 6 juta pegawai," kata Menteri Keuangan Samir Radwan.
Selama ini para pegawai sektor publik menjadi pilar dukungan bagi rezim Mubarak. Namun beberapa tahun belakangan harga-harga terus melonjak di Mesir namun gaji pegawai justru stagnan.
Entah bagaimana para demonstran akan menanggapi pengumuman kenaikan gaji ini. Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda para demonstran akan menghentikan aksi demo mereka yang telah berlangsung selama dua pekan.