"IFC mengalokasikan dana 70 juta dolar AS sementara kami dari BTPN sebagai penyalur dana dalam rupiah," kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng di Jakarta, saat menjelaskan kerjasama dengan IFC.
Menurutnya, tidak semua dana dari IFC disalurkan dalam bentuk kredit. Dana untuk kredit usaha mikro kecil dialokasikan 54,1 juta dolar AS, sedangkan sisanya 15,9 juta dikonversikan dalam bentuk saham.
Jerry Ng mengatakan, BTPN meluncurkan kredit usaha mikro kecil sejak November 2008, serta sampai saat ini sudah mencapai 70.000 nasabah kredit sebagian besar pedagang kecil dan pemilik kios tradisional.
Menurutnya, dalam rangka melayani Usaha Mikro Kecil, BTPN merencanakan membangun jaringan hingga 550 outlet sampai dengan akhir tahun 2009, melengkapi 800 kantor yang tersebar di Indonesia.
Sementara Country Manager IFC Indonesia, Adam Sack mengatakan, saat ini baru 45 persen pasar mikro kecil yang mendapatkan akses perbankan, sehingga kebutuhan dana sebenarnya masih lebih besar dari 70 juta dolar AS.
0 komentar:
Posting Komentar