(Visijobs-News)- Indonesia boleh bangga memiliki tenaga kerja di bidang kerajinan batik yang tidak menyerah dengan kehadiran batik China menjelang diberlakunya perjanjian ACFTA.
Pemberlakuan perjanjian ACFTA sempat memunculkan pro-kontra pada pelaku usaha kerajinan yang mengaku khawatir produknya kalah bersaing di pasaran.
Dengan diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China telah menimbulkan dampak negatif terhadap para pengusaha batik, karena produk batik dari negara `Tirai Bambu` juga mulai membanjiri pasaran.
Jika tidak di antisipasi akan berdampak pada tenaga kerja yang berkecimpung dikerajinan batik, sehingga hal ini tidak hanya menjadi masalah persaingan pasar.
Kondisi ini akan memicu permasalahan yang lebih besar yaitu berkurangnya peluang kesempatan kerja bagi orang-orang yang memang telah menekuni bidang ini dam memperoleh pendapatan hidup dari kerajinan batik.
Maka perajin batik terus mencoba mengantisipasi segala tantangan dan bertahan dari gempuran produk yang sama dari China yang kini terus membanjiri pasaran.
0 komentar:
Posting Komentar