Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih kekurangan tenaga penyuluh, dan saat ini Sulut membutuhkan sekitar 500 tenaga penyuluh.
Hal itu dijelaskan oleh Ir Rene Hosang selaku Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Provinsi Sulut kepada sejumlah wartawan, di Manado.
Diakuinya, saat ini masih membutuhkan tenaga penyuluh untuk ditempatkan di seluruh desa yang ada di kabupaten se Sulut. Saat ini, tenaga penyuluh yang ada di Sulut sebanyak 1028 orang, padahal dibandingkan dengan jumlah desa yang ada di kabupaten di Sulut sebanyak 1545, sehingga masih membutuhkan sekitar 500-an tenaga penyuluh.
"Kita masih membutuhkan tenaga penyuluh sekitar 500 orang tenaga yang akan ditempatkan di seluruh pedesaan yang ada di desa kabupaten di Sulut," jelas Hosang.
Lanjut Hosang, meski kekurangan tenaga penyuluh, bukan berarti kinerja Bakorlu terganggu, justru pihaknya mengoptimalkan seluruh tenaga penyuluh. "Kami tetap mengoptimalkan seluruh tenaga penyuluh agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dimana setiap desa ditempatkan, satu orang," tandas Hosang.
Meski kekurangan tenaga penyuluh, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Bakorlu tetap berjalan dengan baik. Apalagi dengan virus flu babi yang berhembus kabar sudah masuk ke Indonesia, dan sudah ada korban dari warga negara asing (WNA), tentunya perlu diwaspadai.
Tenaga penyuluh yang ditempatkan di desa tersebut terus melakukan pemantauan dan pengawasan kepada hewan ternak tersebut. "Tenaga penyuluh kami terus memantau terhadap ternak milik masyarakat, dan terus memberikan sosialisasi tentang ternak yang sudah terjangkit virus yang berbahaya bagi manusia tersebut," pungkasnya seraya menambahkan hingga saat ini Manado masih aman terhadap virus flu babi.
(prs/PRS/ant)
(foto : ant)
0 komentar:
Posting Komentar